Halaman

Kamis, 26 Juli 2012

MotoGP Krisis Pebalap Asia, Malaysia-Indonesia Berbenah

MotoGP Krisis Pebalap Asia, Malaysia-Indonesia Berbenah

Pebalap asal Jepang, Hiroshi Aoyama memenangi gelar dunia GP250 pada tahun 2009 silam. Hasil ini merupakan raihan yang fantastis mengingat jarangnya pebalap asal Asia yang berpartisipasi di Kejuaraan Grand Prix pada satu dekade terakhir.

Gelar juara tersebut membuat Aoyama memiliki kesempatan membalap di MotoGP bersama tim San Carlo Honda Gresini pada tahun 2010. Prestasi pria kelahiran Chiba, 25 Oktober 1981 itu tentu merupakan prestasi membanggakan bagi Benua Asia.

Pada tahun 2010, MotoGP memiliki empat konstruktor balap, yakni tiga dari Jepang (Honda, Yamaha dan Suzuki) dan satu dari Eropa (Ducati). Ironisnya, Aoyama merupakan satu-satunya pebalap Asia yang berkompetisi di level balap motor tertinggi tersebut.

Dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu, MotoGP masih diramaikan beberapa pebalap Asia, terutama dari Jepang. Di tahun 2002, terdapat sembilan pebalap Jepang yang berpartisipasi di MotoGP.

Pebalap-pebalap Jepang tersebut adalah Tohru Ukawa, Norick Abe, Daijiro Kato, Shinya Nakano, Nobuatsu Aoki, Tetsuya Harada, Akira Ryo, Shinichi Ito, dan Wataru Yoshikawa. Bahkan, Kato merupakan juara dunia GP250 pada tahun 2001.

Di akhir musim 2011 pun, Aoyama terdepak dari tim San Carlo Honda Gresini dan terpaksa keluar dari MotoGP karena tidak ada tim lain yang menginginkannya. Kini ia membalap di kejuaraan World Superbike (WSBK) bersama Honda.

Keluarnya Aoyama dari MotoGP, membuat tak satupun pebalap Asia yang berpartisipasi di kejuaraan balap motor terakbar itu. Padahal, Honda dan Yamaha merupakan dua konstruktor terkuat hingga saat ini.

Namun tampaknya, negara-negara Asia lainnya sudah mulai menyadari kenyataan tragis ini. Beberapa negara tersebut mulai mengirimkan pebalap-pebalap berpotensi untuk berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan balap agar dapat mengembangkan talenta.

Malaysia telah mengirimkan pebalap SuperSports 600cc kebanggaannya, Mohd Zamri Baba untuk berpartisipasi di All Japan Championship di bulan Maret lalu. Mohd Ramdan Rosli juga sedang berkompetisi di Malaysian Super Series dan beberapa kejuaraan balap di Indonesia dan Zhuhai. Kini, Malaysia juga memiliki Zulfahmi Khairuddin di kelas balap Moto3. Bergabung semusim penuh di dunia Grand Prix sejak tahun 2010 silam, prestasi Khairuddin semakin meningkat di setiap musimnya.

Indonesia pun melakukan hal yang serupa untuk mengembangkan talenta pebalapnya. M. Fadli dari tim Manual Tech BEET Kawasaki Racing akan membalap di Jepang musim ini. Para pebalap Yamaha Indonesia Racing, Rafid Topan Sucipto, Doni Tata Pradita dan Dimas Ekky Pratama juga telah menunjukkan tajinya pada balapan enduro di Qatar beberapa waktu lalu.

Direktur Promosi Two Wheels Motor Racing, Ron Hogg pun menyatakan, "Perkembangan pasar memberikan dampak positif bagi industri balap Asia. Konstruktor yang ada semakin agresif dan membuat aktivitas balap semakin meningkat. Ini sangat menguntungkan para pebalap yang ingin mengembangkan karir mereka lebih jauh lagi."

Fokusnya pabrikan motor terhadap pasar Asia, diharapkan juga mampu memperbanyak kejuaraan balap motor yang lebih kompetitif. Dengan demikian, pebalap-pebalap Asia bisa mengembangkan talenta mereka sehingga mampu 'mengepakkan sayap' di kejuaraan dunia, sekaliber MotoGP. [[bola.net]]
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar