MotoGP Krisis Pebalap Asia, Malaysia-Indonesia Berbenah
Pebalap asal Jepang, Hiroshi Aoyama memenangi gelar dunia GP250 pada
tahun 2009 silam. Hasil ini merupakan raihan yang fantastis mengingat
jarangnya pebalap asal Asia yang berpartisipasi di Kejuaraan Grand Prix
pada satu dekade terakhir.
Gelar juara tersebut membuat Aoyama
memiliki kesempatan membalap di MotoGP bersama tim San Carlo Honda
Gresini pada tahun 2010. Prestasi pria kelahiran Chiba, 25 Oktober 1981
itu tentu merupakan prestasi membanggakan bagi Benua Asia.
Pada
tahun 2010, MotoGP memiliki empat konstruktor balap, yakni tiga dari
Jepang (Honda, Yamaha dan Suzuki) dan satu dari Eropa (Ducati).
Ironisnya, Aoyama merupakan satu-satunya pebalap Asia yang berkompetisi
di level balap motor tertinggi tersebut.
Dibandingkan dengan
sepuluh tahun yang lalu, MotoGP masih diramaikan beberapa pebalap Asia,
terutama dari Jepang. Di tahun 2002, terdapat sembilan pebalap Jepang
yang berpartisipasi di MotoGP.
Pebalap-pebalap Jepang tersebut
adalah Tohru Ukawa, Norick Abe, Daijiro Kato, Shinya Nakano, Nobuatsu
Aoki, Tetsuya Harada, Akira Ryo, Shinichi Ito, dan Wataru Yoshikawa.
Bahkan, Kato merupakan juara dunia GP250 pada tahun 2001.
Di
akhir musim 2011 pun, Aoyama terdepak dari tim San Carlo Honda Gresini
dan terpaksa keluar dari MotoGP karena tidak ada tim lain yang
menginginkannya. Kini ia membalap di kejuaraan World Superbike (WSBK)
bersama Honda.
Keluarnya Aoyama dari MotoGP, membuat tak
satupun pebalap Asia yang berpartisipasi di kejuaraan balap motor
terakbar itu. Padahal, Honda dan Yamaha merupakan dua konstruktor
terkuat hingga saat ini.
Namun tampaknya, negara-negara Asia
lainnya sudah mulai menyadari kenyataan tragis ini. Beberapa negara
tersebut mulai mengirimkan pebalap-pebalap berpotensi untuk
berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan balap agar dapat mengembangkan
talenta.
Malaysia telah mengirimkan pebalap SuperSports 600cc
kebanggaannya, Mohd Zamri Baba untuk berpartisipasi di All Japan
Championship di bulan Maret lalu. Mohd Ramdan Rosli juga sedang
berkompetisi di Malaysian Super Series dan beberapa kejuaraan balap di
Indonesia dan Zhuhai. Kini, Malaysia juga memiliki Zulfahmi Khairuddin
di kelas balap Moto3. Bergabung semusim penuh di dunia Grand Prix sejak
tahun 2010 silam, prestasi Khairuddin semakin meningkat di setiap
musimnya.
Indonesia pun melakukan hal yang serupa untuk
mengembangkan talenta pebalapnya. M. Fadli dari tim Manual Tech BEET
Kawasaki Racing akan membalap di Jepang musim ini. Para pebalap Yamaha
Indonesia Racing, Rafid Topan Sucipto, Doni Tata Pradita dan Dimas Ekky
Pratama juga telah menunjukkan tajinya pada balapan enduro di Qatar
beberapa waktu lalu.
Direktur Promosi Two Wheels Motor Racing,
Ron Hogg pun menyatakan, "Perkembangan pasar memberikan dampak positif
bagi industri balap Asia. Konstruktor yang ada semakin agresif dan
membuat aktivitas balap semakin meningkat. Ini sangat menguntungkan para
pebalap yang ingin mengembangkan karir mereka lebih jauh lagi."
Fokusnya pabrikan motor terhadap pasar Asia, diharapkan juga mampu
memperbanyak kejuaraan balap motor yang lebih kompetitif. Dengan
demikian, pebalap-pebalap Asia bisa mengembangkan talenta mereka
sehingga mampu 'mengepakkan sayap' di kejuaraan dunia, sekaliber MotoGP.
[[bola.net]].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar